You Are What You Chase

January 08 2010 (Hard day)

Now, my laptop clock shows 10.16 pm and I just have arrived home. 2009 was one of my hardest year in my life and 2010 seems to be a harder one. It has been proven start from this month, January. Oh GOD, what kind of test are YOU giving us? T_T Anyway, forget it. Now, I want to discuss something else.



Pernah nonton film "Mengejar Matahari"? Filmnya lumayan udah agak lama, mungkin diputernya waktu saya kelas 2 SMA kali, dan sekarang saya kuliah menginjak semester 3 berarti sekitar 2-3 tahun yang lalu. Film itu cukup keren, menceritakan tentang bagaimana 4 orang anak tumbuh bersama dan menjalani kehidupan yang berbeda. Ada yang kaya, ada yang pinter, ada yang suka fotografi, dan ada yang emosian. Hehe... Dan mereka punya sebuah permainan yang namanya "Mengejar Matahari".  But tonight that's not the point I want to write.

Mengejar matahari, sepertinya adalah suatu yang sia-sia, karena ketika dikejar, nggak dapet-dapet, tapi begitu kita dekat, kita akan gosong dan crispy. Hha... Nah, tadi di basecamp, baru dapet inspirasi. Bahwa we are what we chase. Kita adalah apa yang kita kejar.


Ada banyak manusia di dunia ini. Dan masing-masing punya tujuan yang berbeda dan mengejar hal-hal yang berbeda satu sama lainnya. I look at my place, Bandung, and I see much mind of people. Ada yang mengejar kekayaan, ada yang mengejar jabatan, ada yang mengejar cewek cantik atau cowok cakep. Do you ever think, what will you do then if what you chase is disappear because of its immortality?


Pernah mikir nggak bahwa ketika yang kita mengejar sesuatu untuk dicapai, dan memberikan separuh hidup kita untuk itu, terus tiba-tiba semuanya hilang begitu saja, lalu apa yang akan kita pegang. Seorang filsuf pernah berkata, saya lupa sih namanya, tapi kira-kira begini kalimatnya, "Jika siapa diri kita ditentukan dari apa yang kita punya, lalu ketika kita nggak punya apapun, siapakan diri kita?" Hha... maksudnya dia mungkin, semua yang bisa kita miliki di dunia ini suatu saat juga bakalan punah.


Ada orang-orang yang mengejar kekayaan, lalu apa yang terjadi ketika kekayaannya hilang?
Ada orang-orang yang mengejar cewek cantik atau cowok ganteng, lalu apa yang terjadi ketika cewek atau cowok tersebut menua dan jadi jelek dan peyot?
Ada orang-orang yang mengejar jabatan, lalu apa yang terjadi ketika tiba-tiba dia dipecat?
Ada orang-orang yang mengejar persahabatan, lalu apa yang terjadi ketika tiba-tiba orang yang dia anggap sahabat menyakitinya?


Jawabannya adalah kekecewaan, keputusasaan yang berujung pada stress, perceraian, frustasi, bahkan perjalanan wisata menuju RSJ. Karena separuh hidupnya ilang. Wohoooo...


Then I think. Kekecewaan dan keputusasaan itu kan nggak enak yah? Tapi kenapa masih banyak orang-orang yang mengejar hal-hal yang saya sebutin tadi? Kalo saya? Saya nggak mau ah jadi orang yang mengejar sesuatu lalu kecewa pada akhirnya. Karena semua hal tadi cuma berlaku di dunia ini, ketika kita mati, semuanya "SAMPAH".


Saya mau mengejar sesuatu yang abadi, yang ketika saya meninggalkan dunia ini, dia tidak akan menjadi sampah, yang tidak akan pernah mengecewakan dan menciptakan keputusasaan. Saya mau mengejar hubungan saya sama TUHAN. Saya tahu pasti, hal tersebut nggak akan jadi "SAMPAH", nggak bikin kecewa, dan nggak bakal bikin saya check in di RSJ.



http://www.graddiv.ucsb.edu/studentlife/images/work_life.jpg

Hubungan dengan TUHAN itu, nggak terbatas, karena TUHAN itu sendiri nggak terbatas. Seperti membangun hubungan dengan orang. Saya lagi meluangkan banyak waktu bersama-NYA. Lebih fokus ketika dia berbicara dan mendengarkan dengan seksama. Memuji dan bikin hati DIA seneng. Mendandani hati sampai sebagus mungkin. And I hope it works. =) Of course!!!



Hidup di dunia ini seperti sebuah kesempatan untuk memperlihatkan pada TUHAN, apa yang ktia pilih karena TUHAN itu menghargai adanya hak bebas, DIA memberikan kita kebebasan untuk memilih sepaket dengan konsekuensinya.


So, hidup ini berharga kawan. Pikirkanlah sejenak, apa yang Anda kejar dalam hidup Anda, dan apakah itu "SAMPAH" yang suatu saat akan musnah dan mengecewakan?


Pilihlah kebadian, karena kita diciptakan untuk abadi.


You
Are
What
You
Chase



4 comments:



Ligamen said...

sebenernya sih gimana niatnya aja Bora. kebanyakan orang menjadikan hal2 materi sebagai tujuan akhir, sehingga tanpa sadar mereka jadi punya berhala baru. ya itu tadi, duit, cewe dan lain-lain. harta tahta dan wanita. mereka itu nyasar...

kalo niatnya dari awalnya udah ibadah ya, insya Allah apa2 yg mereka lakukan akan jadi berkah. mau itu cari duit lah, kuliah, ato jadi pelawak. dan ketika gagal dalam usaha kejar2an tersebut juga kita tidak akan kecewa. ya karena niatnya juga ibadah. biar Tuhan yang menilai kita, orang bilang kita gagal juga ya terserah mereka. gitu loooo menurut sayah mah.

nah kan "you are what you chase" ni. kalo yang ngejar kamu jadinya apa dong?hihihihi.... :))

apapun tujuan akhir kamu, pastikan kamu menikmati prosesnya. itu yang asyik. proses itu indah! \m/

Merr agatha said...

Hha...

Kalo Anda nih, apa yang Anda kejar?

Ligamen said...

jiah pake "anda" kaya interview kerjaan aja ni Bora :p

me? i'm a man with simple taste. mengejar kebahagian tentunya. semua balik lagi ke niat

kalo ngejar kamu boleh ga? kalo kekejar terus saya "meng meng meng" kamu(usap2 kepala) hihihihi.....

sekarang aplikasi real dari mengejar Tuhan versi kamu itu gimana?

Merr agatha said...

Hha... loh, bukannya harusnya udah mulai terbiasa di-interview? =p

kebahagiaan dalam apa?

Ngejar saya? Badan saya yang ini kan suatu saat mati dan jadi sampah.

Mengejar Tuhan? Kalo kamu mengejar seseorang yang kamu cintai gimana?

Meluangkan banyak waktu dengan-Nya, ngobrol lebih sering, baca surat-surat cinta-Nya, muji-muji kekerenan Dia, and many other sweet things.

=)

Post a Comment