Hope I can Find Her

Dec 18 2009

Yeahh... hari ini adalah hari libur. But I chose to sleep a long day, hha... itung-itung bayar utang karena selama beberapa bulan terakhir jatah tidur minim sekali.

Ada cerita apaa ya hari ini?

Hari ini saya mungkin mau minta maaf, to someone. Dev, maavin saya. Maybe I'm not the best, but I keep on trying. Saya terus mencoba menjadi seseorang yang bisa diandalkan. Untuk bikin soal 50 biji doang, I need more than 3 weeks, benar2 payah mungkin ya? But, I'm so sorry.

Untuk menjadi seseorang yang bisa bekerja optimal ternyata sangat tidak mudah. Saya sering sekali bangun pagi (itu juga dibangunin) pergi dengan tergesa2, mengerjakan banyak hal seharian sampai lupa makan, dan pulang ke rumah malam hari, berbaring di kasur sambil melepas lelah, dan baru saya sadari kalo kamar saya berantakan.

Meskipun udah ngerjain semua hal dengan hati2, tetep aja ada yang lupa atau keteteran. Just like this afternoon, I took a bath, dressed up, and was ready to teach, until I realize that I had not copied science test for the student. Hufff~

Kadang saya ngerasa 24 hours is not enough to live my life well. Nggak cukup keknya.


BTW kemaren Saptu aye nonton New Moon bareng tmen, hha walopun tergolong telat nontonnya but still the curiosity about the film made me sit sweetly on the theater chair until the film ended. Masih lebih enak baca bukunya, lebih panjaaang ceritanya dan lebih detail, meskipun kadang agak bertele2. Hehe...

Enaknya cerita tentang apa ya malem2 gini???

Eh... saya jadi inget seorang temen SMA saya.

Jadi tuh waktu kelas X SMA, saya sempet punya temen sebangku yang saya udah kenal sebelumnya dari salah satu lembaga kursus bahasa Inggris. I knew her good enough. She was good and brilliant of course (temen2 sekelas sampe ngejulukin Einstein loh!!!). But, she didn't feel comfortable, she just already found that our school was not as good as her expectation. Singkat cerita, pada semester dua, saya sudah tak lagi duduk dengannya, alias dia pindah ke SMA laen.

And me? Me sat alone, until a girl who usually sat at the corner of the classroom asked me to sit with her. She was quite beautiful with her smooth and bright skin, her red lips, and brown eyes. And one more thing about her, she was a badminton athlete!!! Sounds cool right?

Tapi, 3 bulan udah cukup membuat saya mengerti siapa dirinya (halah). She was from a family which was a money hunter. Mami papinya sering pergi ke luar kota buat kerjaan mereka. She had a brother, He was a young policeman. Cewek ini, yang saya pikir biasa aja, ternyata, dia punya masalah yang cukup complicated. Dia tomboy, ngerasa kurang kasih sayang ortu, temen cowoknya banyak, sering berantem. Mangkanya nggak aneh kalo dia dateng ke sekolah dengan  muka bonyok atau pelipis yang lebam.

Now, I miss her. There's something I have to tell her. But I find her in nowhere. Hp nya dah nggak aktif, rumahnya saya nggak tau. Huhu... Saya jadi inget, kita pernah makan mpek2 bareng, dan selese makan mpek2, dia ngeluarin sebatang rokok dan korek api, lalu merokok didepan saya. Hhhh... ini cewek kelas X SMA loh sodara-sodara.


I hope, I can find her, before its too late.