Fake Friends or What?


I couldn't believe this :'(

If you have never lost your close friends, and you don't know how it feels like, let me tell you then...

It was unbelieveable, it was felt like hearing a tremendous thunderbolt in the middle of hot summer.

The days after that day,  was dark and cloudy. Though I love cloudy day, but I hate cloudy heart. Although there's no rain, you'll feel wet.

There is no savory food at all. Even, when you feel hungry, you will hardly found things you wanna eat.

At school, even your friends tell you high quality jokes, your laugh won't last more than a quarter minute.

At home, even you parents buy something you've wanted for a long time, it makes no sense.

And if you laugh or smile for someone, all of those sometimes are fake smile and laugh.

You try to forget, but it pass your mind oftenly and umm... slowly. As slow as an old man jog in the morning.

If you wrap your body with your thick large blanket, the cold still crush your bone.

If you meet your old friend to relieve all the pain, it feels like meeting an unknown person and your effort doesn't make you feel better.

If you choose to sleep, to forget, then the pain will still occurs in your dream.

If you tell this to somenone, every words of it bites you...

Umm... I have never been broken hearted. But maybe it can compares, even more.

But I believe. As the philosopher says, "Time will heal." Slow, but sure. Forget the people who maybe has forgotten me first. Leave all the pain behind me. Look forward to the future. Until I can see myself better than who I am today.

I don't want to hate anyone. Just want to forget. Because, you, guys, last in my mind together with this pain.

I hope, someday, when I have relieved all. I can remember you again without the pain. Now, let our memories -our laughes, our songs, our jokes, our photos, our pathway, our place, and all about us- graved like a seed. And someday, when I have relieved this pain, I don't mind if our memories grow like a tree. No more seed under the ground.

Forgive me. All I've made...
Hope see you again in the next part of my memory...

Semangat

Banyak banget quote di iklan, tv, film, atau buku yang mengulas tentang semangat. Yang ngajak untuk hidup pake semangat.

Apa sih semangat? In my opinion, semangat bukan berarti selalu joget-joget pas ngerjain segala sesuatu (orang gila kalee...), semangat juga bukan berarti selalu senyum dan ceria setiap saat setiap waktu setiap detik (masak iya ada orang yang nggak pernah nangis). Semangat itu lebih ke hal di dalem, bukan di luar. Semangat mungkin nggak bisa terlalu keliatan secara fisik (beberapa juga ada yang keliatan si) tapi lebih ke mental.

Semangat itu, adalah mental yang meskipun gagal, tetep mau nyoba dan nyoba lagi. Meski capek, tapi tetep mau berusaha. Meski ga dapet hasil, tapi tetep mau ngulang dari awal sampai takdir pun menyerah. Meski kaki sakit dan udah ga sanggup berlari bahkan berjalan, lo akan berusaha merangkak pake tangan, kalo perlu pake jari (emang bisa?) tanpa mengeluh. Haha...

Semangat dan ketidaksemangatan menular deh kayaknya. Satu orang yang bersemangat dalam satu kelompok pasti bisa menggugah semangat orang lainnya dalam kelompok tersebut. Sampe-sampe pas si orang itu udah pergi, mungkin ada rasa kehilangan sesuatu.

Sebaliknya, orang yang nggak semangat bikin suasana jadi payah, sampe-sampe pas si orang itu udah pergi, mungkin ada rasa kelegaan. Hehe...

Orang semangat kayaknya bakalan selalu nemuin jalan keluar, dan terlihat lebih tenang dalam menghadapi masalah (bahkan mungkin orang sekitar nggak tau, dia lagi ada masalah). Tapi orang yang gampang putus asa (baca: nggak semangat) cenderung murung, stress, frustasi, nangis, ketawa sendiri (lho?) .

 
Bayangin aja kalo ada dua orang nyasar di tempat yang berbeda. Yang satu adalah orang semangat, yang lain adalah orang yang gampang putus asa. Orang yang semangat bakalan tetep berusaha jalan, meskipun dia bingung. Dia bakalan berusaha dan berusaha, biarpun nggak nemuin jalan keluar, dia bisa nemuin orang yang bisa ditanyain jalan keluarnya.

Nah sekarang si orang putus asa nggak mau berusaha. Jongkok ajah di pinggir jalan. Dipikir...dipikir...dipikir...stress, bukannya berusaha nyari jalan keluar, tapi berusaha nangis. Bukannya gue bilang nangis itu nggak boleh, ya masak nangis sambil jongkok di pinggir jalan. Haha... Nangis sambil jongkok di pinggir jalan, lama-lama ketiduran, karena udah kelamaan, bukannya nyari jalan keluar, tapi nyari makanan karena laper, nggak mandi, bajunya kotor, bau, nggak pernah shampoan, berhasil deh jadi orang gila. Hahaha...

Orang yang semangat, usahanya dipake buat nyelesein masalah, tapi orang yang nggak semangat, usahanya dipake buat nyari bantuan orang, bukan berusaha. It doesn't mean that you don't need the others' help, but asking for help at the right time. :)

Life is a mistery (not a misery =P), maybe you'll know what happened in the past because you remember, but you'll never know what's goin' to happen in the future. However, life is once, your time will never come back. Life is a chance, a chance to show who you really are, a chance to prove that you are strong, a chance to give, a chance to love, and a chance to make all things better.
 
Ayo sama-sama brajar jadi orang yang semangat!!! :)

Strength to be Honest...

Jujur Koq Susah???

Banyak orang bilang kalo jaman sekarang susah banget nemuin orang jujur. Sebenernya masalah utamanya bukan susah nemuin, tapi emang susah jadi jujur. Kenapa bisa susah? Because to be honest, we have to be strong first.  Misalnya, kalo temen-temen lo pada nyontek, dan lo mau tetep jujur, lo harus kuat. Ada dua situasi yang berbeda di sini.

Kondisi yang pertama, kalo lo nggak pinter-pinter amat, trus lo ga ikutan nyontek, lo harus siap menerima kemungkinan terburuk, yaitu nilai lo lebih kecil dari mereka. Karena pengalaman selama ini, kebanyakan yang terjadi demikian. Yahh... umpamanya satu lawan banyak. Haha... karena yang nyontek itu kan sebenernya kemampuan banyak orang, trus disatuin.

Kondisi yang kedua, kalo lo termasuk orang yang pinter di kelas, trus lo ga ikutan ngasih contekan, lo harus siap menerima kemungkinan terburuk, yaitu lo dijauhin atau yang lebih parah dimusuhin sama anak sekelas. Haha... kayak orang terjangkit baubadan akut. Dateng ke kelas, gada yang nyapa. Nanya, dijawab seadanya. Well ... trust me, it's never be comfortable at all.

Kondisi-kondisi barusan ngejelasin bahwa butuh kekuatan apapun keputusan jujur yang diambil. Di kondisi pertama, lo harus kuat nahan rasa puas dengan nilai lo yang mungkin paspasan. Sedangkan di kondisi kedua, lo harus kuat gapunya temen (tapi percayalah orang pinter mah dijauhinnya bentar koq, besok-besok udah ada yang minta tutorin lagi weheheh...). Tapi tetep aja lo harus kuat.

Nggak cuma masalah sekolahan. Papa juga suka cerita, kalo di tempat kerja juga butuh kejujuran. Dia juga harus punya kekuatan buat nahan marah ketika temennya dapet gaji yang sama, padahal jam istirahat temennya itu lebih banyak alias suka curicuri waktu kerja buat kesenengan sendiri. Haha...

Ibu-ibu juga gitu, banyak tuh ibuibu yang suka nipu suaminya. Bilangnya uang makan sekian sehari, padahal itu budget udah ditambahin harga satu stel baju model terbaru. Wahahaha...

Setiap hari, dari buka mata sampai tutup mata lagi, kita selalu dihadapkan pada pilihan dan keputusan, dan mengambil keputusan untuk jujur, adalah sungguh tidak mudah. Setiap keputusan pasti ada akibat yang ditanggung, begitu juga dengan kejujuran. Kejujuran harus disertai dengan kekuatan.

Trus apa untungnya jadi jujur? Orang yang jujur, berarti lebih kuat dari orang yang nggak jujur. Kenapa? (ya elah, kan tadi udah dijelasin, untuk jadi jujur butuh kekuatan). Nah, berarti kalo lo udah bisa jujur, lo adalah orang yang kuat. Orang yang kuat, berarti punya kapasitas buat menguatkan orang lain. Dijamin, hidupnya pasti lebih enteng, hepi, dan semangat. Karena kuat!

Kejujuran butuh kekuatan, teman. Tapi sayangnya kejujuran tidak selalu mendapat kesan positif dari orang sekitar. Kadang lo dinilai sok suci, kadang lo dinilai jahat karena nggak mau bantu ngasih contekan, kadang lo dinilai  egois, kadang lo dijauhin temen, kadang lo sakit hati sendiri, kadang lo harus nahan marah, kadang lo harus rendah hati, dan masih banyak "kadang lo" yang lainnya, yang pastinya nggak mudah dijalani.


Kejujuran juga kadang menimbulkan rasa sakit. Tapi percayalah, kadang rasa sakit baik buat tubuh, semakin sering kena sakit, semakin kebal jadinya, dan semakin kuat. But actually, honesty is beautiful.

Orang yang belum bisa jujur, berarti dia belum punya kekuatan untuk menahan emosi-emosi jiwa (baca: rasa sakit) yang tadi di atas. So, be strong guyz, because life is never going to be easy.

Oh ya, I write this is not because I'm perfect. No, I'm not perfect. Just want to share a piece of my story here. I, also still have to struggle for each day of my life beacause life is never going to be easy. Yeah, it's never going to be easy...