Laugh What Up?

"Ketika kita tertawa, kita bisa membuat orang-orang di sekeliling kita ikut tertawa."
"Tapi sadarkah, jika kita tidak hati-hati memilih bahan tertawaan, bisa saja tawa kita membuat orang lain terluka?"
Tertawa emang seems like has a magic effect. Di dunia kesehatan malah tertawa itu dianjurkan banget untuk mengendurkan otot-otot dan bikin relaks yang ujung-ujungnya bisa bikin kita terhindar dari stress. Kalo gue pribadi, liat orang ketawa bisa bikin gue ikut ketawa atau minimal senyum --> Bukti bahwa ketawa itu menular atau bukti bahwa gue suka cengengesan :p .
Semua orang juga tau, ketawa itu harus ada alasan dan motivasinya (kalo nggak mau dibilang orang gila). Kalo kita perhatikan acara-acara komedi atau humor yang hampir setiap stasiun televisi punya, nyadar nggak? Kalo kebanyakan acara komedi tersebut sering menjadikan kekurangan fisik sebagai bahan tertawaan?
Entah karena (maaf) giginya tonggos, badannya kecil, pendek, gemuk, kurus, item, botak, dan kekurangan-kekurangan fisik lainnya mereka diketawain. Pernah nggak mikirin perasaan mereka yang memiliki kekurangan fisik, lalu diejek-ejek dan diketawain sampe terbahak-bahak.
Gampangnya gini aja kali ya. Gue yakin setiap orang punya kelebihan and of couse kekurangan juga. Sekarang bayangin  kekurangan fisik yang lo punya, terus ada orang yang ngejek-ngejek lo dan ngetawain lo karena kekurangan fisik lo. Ga enak banget. Yah... mungkin orang macem-macem. Ada yang ngerasa fine fine aja kalo diejek, tapi jangan lupa, kita semua ciptaan TUHAN, kalo ada yang ngejek kita, berarti dia juga ngejek pencipta kita. Meskipun konteksnya bercanda, tapi gue yakin tetep bisa menyinggung perasaan mereka-mereka yang sensitif.
Gue pernah nonton suatu acara talk show gitu dan yang diundang adalah seorang komedian. Terus pas dia ditanya, "apa sih nggak enaknya jadi komedian?" si komedian ngejawab, "yaah, nggak enaknya, harus diketawain orang dulu, harus dihina-hina orang dulu, baru bisa dapat duit (sambil meneteskan air mata)." Hiks...
Entah karena takdir, atau karena profesinya, banyak komedian yang justru umurnya tergolong singkat. Kasino, Dono, Taufik Savalas, Ade Namnung, Basuki, Timbul, Leysus, Benyamin, dll.
So what can we do?Mulai dari hal-hal di sekitar kita. Ketika lagi ngumpul bareng temen-temen, hindari bikin lelucon dengan bawa-bawa kekurangan fisik. Masih banyak kan hal lain yang bisa dibikin lelucon.
Daripada ngejadiin kekurangan fisik sebagai lelucon, mendingan bantu dan motivasi mereka untuk mengatasi kekurangan fisik mereka. Misalnya yang memiliki kelebihan berat badan, bisa diajak jogging, olah raga, ajak makan sehat, ajak makan sayur, kasih tips milih baju, dll tanpa menyinggung kekurangan fisik mereka. Bukannya malah diejek "gendut" (-____-). Dengan begitu mereka akan merasa diperhatikan, disayangi, dan dihargai sebagai manusia.
"Everyone has the same right, to be free, to be loved, to be appreciated, to be cared... no matter how our physical body are. All of us are brothers and sisters.":')