Bala-bala Vs. Makanan Bermerek

Dec 19 2009

Hari ini weekend. Itu artinya papa pulang siang. Hha... jam 1 siang dia dah pulang. Belakangan karena terlalu sibuk ngurusin kuliah dan gawean, jadi jarang banget ngobrol ama dia. Hha... dan tadi siang, kita ngobrol. Awalnya sih, aku cuma curhat tentang dosen yang terkadang suka mengecewakan. Tentang para "manusia bergelar" yang terkadang under my expectation.

Dann, as usual papa selalu menganalogikan sesuatu dengan sesuatu yang laen. Tiba-tiba dia bilang gini, "Makanan bermerek itu, belom tentu lebih baik dari bala-bala, orang bergelar belom tentu lebih baik daripada orang nggak bergelar."


Meuhhh... strong banget!

Bala-bala itu sejenis gorengan dari Bandung yang sampai saat ini belom ada trademark-nya. Awalnya saya ngakak, tapi dia menjelaskan sesuatu yang menghentikan ngakaknya saya. =p

Mungkin benar, pendidikan itu penting buat kehidupan, tapi ketika pendidikan yang seharusnya kita dapat kurang dari expectation, gelar ga ada gunanya. Dari kecil, saya dididik untuk menghargai apa yang telah dibayar. Untuk menghabiskan makanan yang udah dibayar, untuk memanfaatkan buku yang udah dibeli, untuk belajar dengan baik di sekolah yang udah dibayar. Bahkan kadang saya harus beli sesuatu yang saya inginkan pake uang hasil tabungan saya sendiri. Dulu saya pikir mereka berdua pelit. Tapi sekarang saya ngerti, mereka cuma ingin membuat saya merasa perih untuk mendapatkannya, supaya saya merasakan keperihan yang sama di saat saya tidak bisa menjaga benda tersebut dengan baik.

Dan sekarang pun saya dididik dengan cara yang sama, kuliah dengan sedikit bantuan dari mereka. Dan sekarang di saat saya hampir menjadi orang "bermerek" papa mengeluarkan suatu statement yang membuat pendidikan serasa tak berarti. "Apa sih yang bisa dibanggain dari gelar kalo nggak bisa apa-apa, nggak tau apa yang bener?"


Memang, melihat kenyataan, gelar bukanlah suatu kebanggaan lagi, tapi cuma sebuah formalitas. Just open your eyes, look your surrounding, and find the formality is everywhere.

Kuliah cuma formalitas biar dapet gelar, dapet gelar cuma formalitas biar dapet uang banyak. Papa memotivasi saya untuk kuliah bukan untuk dapet gelar doang, tapi untuk mendapatkan pencerahan, untuk tahu banyak hal dan mempelajari banyak hal. Sebuah toko buku punya motto, "enlightening mind, expanding horizon." Saya suka sekali dengan motto ini.


Kalo saya lagi curhat tentang kelelahan saya, papa selalu ngasih motivasi. Motivasi berharga yang begitu kuat membuat saya kembali semangat. Lalu ketika saya mulai melangkah lagi, sayapun sadar saya ngerasa kesepian. Bukan karena saya anak tunggal, tapi karena I found no one on the same track with me.

Semua orang sama aja. Dari SD saya selalu sendiri, menjalani semuanya dengan berbeda sendirian. Sejujurnya saya suka sedih ngeliat temen2 yang nyontek, yang boongin dosen, boongin orang tua, titip absen. Karena begitu saya melihat mereka seperti itu, pada saat yang sama saya pun tahu that they are not on the same track with me.


"Halah... masalah sepele gitu doang juga." Mungkin itu salah satu pernyataan yang pernah saya denger dari orang2. Yep... memang keliatannya sepele, seiprit doang, tapi yang sepele nggak selalu nggak penting. Sel kanker juga kecil, tapi kenapa dia bisa mematikan? A tiny killer?


Hhhhh... yep, I'm alone, there almost no one on the same track with me, but I'll keep on running!!!


Sean Covey dalam bukunya chicken soup for teenage soul bilang, "Kejujuran itu tidak trend sama sekali!!!" that's TRUE!!!


Papa saya bukan profesor atau doktor, bukan orang yang bergelar......yep, papa saya cuma bala-bala. Tapi bala-bala yang hebat, dan tentunya jauh lebih baik dari orang2 bermerek di luar sana. Saya bangga karena papa saya adalah papa saya. Meskipun kadang dia menyebalkan seperti bala-bala, tapi saya suka caranya membesarkan dan mendidik saya.


Satu kata yang selalu teringat di kepala saya, kalimat darinya yang sering sekali membuat saya menangis, tapi kemudian bangkit lagi, "kalo papa udah nggak ada, kamu harus jadi orang yang mandiri menjalani hidup, jangan tergantung sama orang lain, pertahankan apa yang benar!"


How great are you God. Thanks for giving me such a great father.



Seorang papa yang hebat...
Seorang bala-bala...


=)